Location
Jl. Budi Utomo Ujung Jalur SP1, Timika
Call Us
0821 9207 8010
stkiphermontimika11@gmail.com
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Mengadakan Pertunjukan Drama Komedi “The Marriage of Anansewaa”
Bambang Setiawan
January 12, 2024
Sebuah pementasan drama komedi dengan judul “The Marriage of Anansewaa” (Pernikahan Anansewaa) telah diselenggarakan oleh mahasiswa/i dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) semester V. Pementasan ini berlangsung di Balai pertemuan Brigif 20/IJK yang berlokasi di Mapuru Jaya, di acara pembukaan Camping Rohani (PCR) yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 5. Timika, Sabtu (1/12/ 2023).
Pementasan drama ini merupakan implementasi dari mata kuliah Drama and Poetry yang diajarkan oleh Deasy Natalia Lessu, S.Pd,. M.Hum yang juga merupakan Ujian Akhir Semester (UAS). Pementasan drama ini menampilkan latar belakang kehidupan sosial budaya masyarakat Afrika yang didominasi oleh tema kemiskinan dan ambisi, kecerdasan dan kelicikan, cinta dan materialisme, perjodohan dan tradisi perkawinan Afrika yang ditulis oleh Efua T. Sutherland, seorang penulis asal Ghana.
Ibu Deasy mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa/i untuk mengaktualisasikan kemampuan berbahasa Inggris dalam seni peran diantaranya termasuk menguasai konteks, makna bahasa, dan cara pengucapan, dan juga untuk mewadahi ekplorasi dan pengembangan diri mahasiswa/i dalam berkreasi serta untuk mengasah kemampuan bekerjasama dalam tim dalam menyukseskan penyelenggaran sebuah pementasan drama. Meski bergenre komedi, namun mahasiswa/i ditantang untuk tidak tertawa agar tetap dapat mempertahankan substansi cerita dari drama aslinya. Dia juga mengatakan bahwa karya-karya yang dihasilkan oleh mahasiswa sangat mengagumkan, bahkan melebihi ekspektasinya.
Ibu Deasy, yang juga merupakan Koordinator Program ini, menambahkan bahwa drama komedi yang ditampilkan dalam drama, The Marriage of Anansewaa, selain sebagai pertunjukan, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang kehidupan sosial budaya masyarakat Afrika yang tentunya mengusung nilai-nilai moral yang patut untuk dipelajari. Diantaranya, kemiskinan membuat sebagian orang menjadi buta dan menghalakan segala cara untuk bisa keluar dari padanya.
Drama komedi “ The Marriage of Anansewaa,” menjelaskan bahwa cerita ini berkisah tentang seorang ayah yang miskin Bernama Ananse seorang duda miskin yang hidup dengan anak gadisnya bernama Anansewaa dan ibunya, Aya dan tantenya, Ekuwaa. Mereka hidup dari hasil kebun cokelat yang dimiliki. Agar Anasewaa bisa melanjutkan sekolah, Anasewa pun menempuh cara yang sedikit licik yaitu ”menjual” anaknya kepada pria-pria kaya yang adalah teman-teman dari Christie, wanita kaya yang jatuh cinta pada Ananse. Dia menemui mereka dan memberikan foto-foto anaknya lalu mendapatkan banyak sekali uang dan hadiah-hadiah mewah. Lalu ketika mereka semua menyukai anaknya, Ananse lalu menyuruh anaknya berpura-pura mati untuk mengetahui pria mana yang masih tetap mencintai dan tetap ingin menikahi anaknya. Ayah Anansewaa punya rencana anaknya setelah menikah tidak ingin terjebak kemiskinan melainkan dapat tetap melanjutkan sekolahnya dan mengangkat kelas sosialnya. Diceritakan ada empat orang kaya (chiefs) tertarik dengan anak gadisnya, antara lain, Chief of Sapase, Chief of Togbe, Chief of Mines dan Chief-Who-is-Chief. Untuk menetapkan salah satu orang kaya yang menjadi pilihan hati anak gadisnya dan kemauan bapaknya, lalu mereka membuat rekayasa tersebut. Setelah tahu, empat orang kaya ini datang dan melayat ke rumah Ananse, lalu dari keempat itu hanya satu pria yang disebut Chief-Who-is-Chief tetap setia walaupun Anansewaa “telah meninggal”.
Puncak Komedi dari drama tersebut adalah Ananse berpura-pura ‘kerasukan’ dan melakukan tarian yang seolah-olah memanggil arwah untuk menghidupkan Kembali anak gadisnya. Tiba-tiba Anansewaa, bangkit dan berkata ”ada seseorang memanggilku dari alam baka dan aku bangkit”. Chief-Who-is-Chief yang kaget bercampur bahagia kemudian langsung melamar Anannsewa untuk dijadikan istrinya. “Cerita dari negara Ghana ini mampu menghibur dengan membuat penonton tertawa. Bahkan mendapatkan respon dan apresiasi positif dari para guru dan siswa-siswi SMA Negeri 5 Sentra Pendidikan yang menyaksikan. Terutama apreasiasi dan dukungan positif dari Kepala SMA Negeri 5 Sentra Pendidikan, Bpk. Yohanes Napan, S.Pd, Perwakilan dari Dinas Pendidikan Mimika, Bpk. Robert Wattimena, S.Sos., M.Si dan Kapten Inf Mikhael Joni Susanto Lau, S.S.T dari Brigif 20/IJK.
Ibu Deasy, menyatakan bahwa esensi dari pementasan drama seperti ini adalah untuk membantu mahasiswa secara komprehensif menguasai bahasa beserta budaya yang melekat. Serta sebagai wujud nyata hasil pembelajaran Bahasa Inggris di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Hermon Timika agar diketahui masyarakat luas. Oleh sebab itu, pementasan drama seperti ini akan terus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang. (Bambang/STKIP Hermon Timika)